Jumat, 03 Februari 2012

Agamamu, Agamaku, Satukah kita?


Tadi malam kamu menelfonku, tumben lama dan kita cerita" bodoh bersama. Sudah kurang lebih 2minggu kita tak bertemu. Kamu disana aku disini, kita berpisah untuk sementara. hmm..aku mau cerita ..
cerita tentang aku dan kmu, eh bukan .. tp cerita tentang KITA :)

Aku tau, hubungan kita ini gak akan bisa bertahan lama. Dalam artian "selamanya" ..
waktu dan jarak??itu alasannya?? OTIDAAKK .. bukan itu .. tapi AGAMA :'(
skrg kita hanya bisa menjalani, sampai akhirnya nanti Tuhan yg berkehendak.
Takdir sedang mainkan perannya, karena nasib teguhkan langkah kakinya. Aku dan kmu gak bisa berbuat apa-apa, terutama disaat semua orang menganggap kita salah. Terutama saat aku dan kmu dianggap sebagai pelanggar norma agama, saatnya kita layaknya tahanan cinta yg menyerah pada hukum agama. Karena terang tdk dapat bersatu dgn gelap.

kmu mau tau satu hal tentangku any?? aku sangat merindukanmu. Aku rindu disaat kmu menungguku didepan kampus untuk plg bareng, aku rindu saat kita makan bersama makan nasi goreng sama jus pokat kesukaan kmu, aku rindu saat kmu menungguku shalat, aku rindu saat kmu dtg kkosanku untuk pamit mau ibadah ke gereja pada natal 2th lalu, kmu kelihatan tampan dgn menggunakan kemeja merah garis hitam pemberian aku disaat natal, aku sangat suka senyummu yg tersipu malu dibalik bibirmu. Sungguh aku kangen kmu any, aku kangen menghabiskan waktu bersama kmu.

Dan ntah kenapa, kebahagiaan itu menjadi tampak seperti pudar akibat orang" yg bahkan tak mengenal dan mengerti kondisi kita. Maukah kmu mengatakan pada mereka yg membenci kita? bahwa sebenarnya kita bukanlah seorang pendosa. Maukah kmu yakinkan mereka? bahwa aku dan kmu tak sehina yg mereka pikirkan. Haruskan kita mengakhiri semua ketika nyatanya bahagia selalu menghiasai kebersamaan kita? Haruskah kita menyerah pada persepsi yg mengatakan bahwa kita bersalah? Haruskah kita berpisah karena perbedaan agama? apa salahku dan apa salahmu??

Aku mengenalmu dengan sosok yang gigih, begitupun kmu mengenalku dengan sosok yg tegar. Selama kita bersama, tidak pernah terlihat air mata yg jatuh karena perbedaan ini. Tapi...ternyata pada akhirnya kita menyerah, menyerah pada takdir yg awalnya mempertemukan kita dan takdir jugalah yg memisahkan kita. Apakah hatimu patah? Apakah sayap-sayapmu yg dulu sempat memelukku juga patah? Apakah ada tangis yg luruh dari matamu yg indah? Aku gak tau kenapa norma agama harus membedakan kita, sehingga aku dan kmu memiliki sekat, membuat kita terlihat tak lagi sama, membuat kita (terpaksa) berpisah. Sebenarnya apa salahku dan apa salahmu?

Any ...
sungguh aku tak ingin terus tersiksa seperti ini, sungguh aku tak ingin perpisahan kita menjadi sebab tangismu dan tangisku. Aku ingin semuanya normal.. aku ingin tetap bersamamu. Kebahagiaan kita terenggut oleh sesuatu yg kita sebut norma, sesuatu yg seharusnya mengatur tapi malah menyakiti kita. Sebenarnya mereka yg menyalahkan kita adalah mereka yg tidak benar" mengenal kita. Tugas cinta adalah menyatukan, lalu salahkah cinta jika dia menyatukan kita yg berbeda? Bukankah kita hanya saling jatuh cinta? Bukankah kita makhluk Tuhan yg belajar menyentuh cinta? lalu...apa salahku? apa salahmu? Katakan !!!

Dengan menulis ini, mgkn aku bisa merasa sedikit tenang. Aku mgkn akan bercerita lebih banyak, air mataku mgkn akan kembali menetes, dan berkali-kali mgkn aku akan mengulang cerita yg sama, cerita tentangmu "WENDY ARMAYA"...
Aku pasti mengakui banyak dosa yg telah kulakukan. Dan...mgkn dosa yg aku akui pertama kali adalah MENCINTAIMU. MENCINTAIMU..DOSA TERMANIS BAGIKU :)



- with love
"Devella Eya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar