Selasa, 25 September 2012

Inikah Rasanya Jarak?

Jarak sejauh ini tak mampu membuat kita berbuat dan bergerak lebih banyak. Seakan-akan aku dan kamu tak punya ruang untuk saling bersentuhan juga saling menatap. Rasanya menyakitkan jika keterbatasanku dan keterbatasanmu menjadi penyebab kita tak banyak tau dan tak banyak bertemu. Setiap hari, kita menahan rindu yang semakin menggebu dan tak mereda. Inikah cara cinta menyiksa? Melalui jarak? Aku menghela nafas, membayangkan jika kamu bisa terus berada disampingku dan merasakan yg juga kurasakan. Maka mgkn tak akan ada air mata ketika hanya tulisan dan suara yg bisa menguatkan kita. Maka tentu saja tak akan ada ucapan rindu berkali-kali yg terlontar dari bibir kita, ketika perasaan itu semakin membabi buta. Apakah yg kita pertahankan selama ini? apakah yg kita andalkan sejauh ini? Sekuat apakah perasaan cinta kita? Menahan dan mempertahankan, dan kadangkala memicu pertengkaran. Tapi..itulah manisnya jarak, ia membuat kita saling menyadar, tak ada cinta tanpa luka, tak ada cinta tanpa rindu. Sayang, apalah artinya jarak jika kita masih mengeja nama yang sama? Apalah arti jauhnya jarak jika aku dan kamu masih sangat mgkn mempertahankan semuanya? Kita jarang saling bergenggaman tangam, jarang sekali berpelukan, dan sangat jarang saling berpandangan. Namun, percayalah sayang, tak saling bersentuhan bukan berarti cinta kita punya banyak kekurangan. Apa yang kucari dan apa yang kamu cari? Tak ada, kita masih meraba-raba apa itu cinta dan bagaimana kekuatan itu bisa membuat kita bertahan. Rasa cemburu, rasa ragu, dan rasa rindu sebenarnya adalah pemanis. Tidak ada hal yg sangat berat, jika kita melalui berdua melewatinya bersama. Selama bulan yg kita lihat masih sama, selama sinar matahari yang menyengat kulit kita masih sama hangatnya, maka pertemuanku dan kamu masih akan tetap terjadi. Jarak hanyalah sekedar angka, jika kita masih memperjuangkan cinta yang sama :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar